Kamis, 20 Desember 2012

hai bajingan :)

1 komentar
kamu bajingan. aku bajingan.
lalu apa yang orang-orang permasalahkan?
bahwa kamu pernah menginjak-injak hati banyak perempuan dan lalu pergi begitu saja tanpa pamitan?
atau
bahwa aku pernah membuat kekasih orang jatuh cinta hingga dia hilang kesadaran dan lalu tak tahu lagi apa yang harus dilakukan?

kamu memang bajingan.
tidak tahu harus aku apakan selain aku peluk pelan-pelan untuk mencari nyaman.
aku memang bajingan.
tidak tahu harus kamu apakan selain kamu rengkuh kerapuhannya hingga tidak ada lagi ketakutan.

pertanyaanku sekarang, kepada kamu yang bajingan.
apakah kamu akan berhenti menjadi bajingan, ketika yang kamu cintai adalah juga seorang bajingan?

kalau kamu bertanya hal yang sama, aku akan menjawab: iya.

Minggu, 28 Oktober 2012

Kamu adalah secangkir teh kesukaan

0 komentar

Doaku dibaca Tuhan. Tidak berselang lama setelah aku menuliskan, aku diberiNya jawaban. Ini benar-benar cobaan. Bagaimana bisa ini malah cobaan? Bagaimana tidak? Secepat itu Dia menjawab doaku, secapat itu aku diberiNya kebahagiaan. Kebahagiaan yang selama ini benar-benar aku inginkan. Tapi didalamnya tersimpan banyak persoalan. Persoalan yang harus aku pecahkan sendirian. 

Aku pernah mengeluh, aku kehausan. Lalu aku menulis surat: aku haus, Tuhan. Keesokan harinya, secangkir teh sudah muncul dihadapan. Aku kegirangan. Tuhan tahu benar aku suka minum teh. Setelah kucicipi pelan-pelan, rupanya teh itu pahit rasanya. Kalau tidak aku habiskan, namanya aku tidak menghargai pemberian Tuhan. Kalau aku paksa habiskan, kadang aku tidak tahan akan pahitnya. Persoalan bukan?

Disinilah otakku dipaksa untuk bekerja. Aku harus membiasakan diri menikmati kepahitan dalam secangkir teh ini. Bagaimanapun, Ia tetap teh. Ia tetap bisa aku jadikan teman saat sedang tidak ingin sendirian. Ia tetap mampu menghangatkan. Ia tetap bisa memberikan kenyamanan yang selama ini aku butuhkan. Sepahit apapun itu, segetir apapun itu.

Aku akan tetap berjuang menghabiskan secangkir teh ini. Sambil mendengarkan lagu ini

"Tetaplah menjadi secangkir teh kesukaanku, sayang. Dan kita akan menjadi pelengkap sore yang paling indah yang pernah Tuhan ciptakan"

Sabtu, 27 Oktober 2012

mari berpelukan :)

0 komentar
aku mau berpelukan saja denganmu, sayang. aku sudah tidak mampu membicarakan cinta. dia sudah melebihi kuota. aku sudah tidak punya tempat untuk menampungnya. aku ingin membiarkan dia merambat saja. lewat tubuh kita yang saling bersentuhan. lewat degup jantung kita yang semakin lama semakin kencang.

aku akan putarkan lagu kesayangan kita. kamu silahkan menutup pintu dan jendela. kalau perlu, matikan saja lampunya. biar kita tidak usah melihat apa-apa. yang kita butuhkan hanyalah merasa. rasakan rambatan energi rindu yang tidak pernah biasa saja. rasakan aku yang tanpa bisa melihatmu pun bisa begini jatuh cinta. rasakan apa saja yang membuatmu tidak ingin kemana-mana.

hari ini aku hanya ingin berpelukan denganmu, sayang. itu sudah lebih dri cukup untuk membuatku tenang.

hujan itu jahat

0 komentar
hujan. hujan itu selalu membasahi yang kering. mendramatisir yang datar. membelokkan perasaan. menguapkan luka. menghegemoni pikiran. menusuki sakit yang belum kering. dan sebagainya.

hujan. hujan itu selalu membawa nostalgia yang seharusnya sudah tidak ada. menempatkan ego satu level lebih tinggi dari biasanya. membuat lagu romantis berkumandang dimana-mana.

hujan. hujan selalu saja memaksa untuk membicarakan perasaan. bahkan ketika yang hendak diajak berbicara sudah tidak punya perasaan. kenapa hujan begitu jahat? kalau dia baik, dia tidak akan jadi hujan. kalau dia baik, dia akan jadi masa depan.

Minggu, 14 Oktober 2012

cerita dan sore yang absurd

0 komentar
ada satu cerita, yang diambil ketika sore menjadi latar belakangnya. ramai lalu lintas menjadi efek suaranya. dan dua manusia sedang duduk berhadapan. entah akan saling bercerita, entah hanya akan saling beradu mata. masing-masing memegang batang batang rokok yang berbeda. dihisapnya dalam-dalam hingga asap tidak berhenti berkelana di sekeliling mereka.

ada yang tidak singkron disana. manusia yang satu, mencoba menerjemahkan arti kerinduan, kekosongan, dan kelelahan dalam satu hembusan nafas yang sangat panjang. manusia yg satunya, mencoba ingin dipahami kekesalan dan kekecewaannya terhadap hidup dalam satu tegukan kopi yang tidak ada manis-manisnya. pun mereka tidak kunjung saling bicara.

penonton kecewa. apa tujuan mereka bertemu kalau hanya saling diam begitu saja?

ya hanya mereka berdua yang tahu, dan Tuhan tentu saja. yang jelas, mereka pasti pernah jatuh cinta. meskipun hanya pada pandangan pertama. selebihnya, mereka hanya tidak ingin kesepian :)

Sabtu, 06 Oktober 2012

tidur dan berjanjilah

0 komentar
aku ingin tidur.
setelah bangun nanti,
aku akan menyaring rasa jatuh cintaku yang suka tidak tahu malu.
aku akan merantai kalimat-kalimat rindu yang biasanya muncul tanpa tahu waktu.
aku akan membiasakan diri menjalani hidupku seperti dulu.
aku akan berhenti berekspektasi kamu akan menanyai kabarku.
aku akan menyayangi kamu dengan sederhana saja, seperti yg kamu lakukan padaku.

kita akan saling menyayangi, hanya jika waktumu senggang.
kita akan saling berbagi pelukan, hanya jika kamu luang.

kabar baiknya, aku tidak harus membagi kamu dengan orang lain
aku hanya harus membagi kamu dengan ego dan mimpi-mimpimu yang telah kamu jalin.

Senin, 17 September 2012

September Kesepian

0 komentar
September ini, malam berlangsung lebih lama dari biasanya. Dingin udara menusuk tulang lebih kejam dari bulan-bulan lainnya. Hujan semakin jauh meninggalkan semua yang membutuhkannya. Kesepian, sedang berada pada titik tertingginya. Bahkan ketika seluruh semesta menawarkan aroma-aroma keramaian yang tidak pernah ada habisnya. Drama sudah ditiadakan, luka telah dimatirasakan. Lalu, hanya tinggal kesepian, dan kesepian.

Sudah saya bilang berulang-ulang, saya hanya butuh teman. Teman bercerita tentang apa saja yang hari ini akan saya lakukan. Teman yang menyediakan bahu untuk bersandar ketika saya lelah mencari jalan kehidupan. Teman penyeka air mata saat saya jatuh ke lubang yang sama dan tidak bisa bangkit sendirian. Teman mencari bahan tertawaan. Teman menikmati sore sambil menyeruput teh kesukaan. Teman berbagi pelukan. Teman berbagi ciuman yang tidak akan pernah bosan, menikmati bibir yang sama selama waktu yang tidak ditentukan.

September ini sungguh cobaan.
Oktober nanti, saya tidak mau lagi kesepian.
November kelak, saya ingin memiliki teman.
dan saat Desember tiba, musim hujannya akan menjadi musim yang paling indah yang pernah saya telan, bersama teman kesayangan.

Tuhan, mohon dipertimbangkan. :)

Rabu, 05 September 2012

bahagia?

0 komentar
pertanyaannya sekarang: bahagia yang selalu saya maksud itu sebenarnya yang seperti apa?

bahagia itu mudah. mencari teman sebanyak-banyaknya dan jangan beri celah sedikitpun pada kesepian.
jadi bahagia itu hanyalah tentang keramaian. dan mencari bahan tertawaan.

bahagia itu mudah. mengunjungi laut yang indah dan minum beer sambil bercerita.
jadi bahagia itu hanyalah tentang liburan. dan mencari ketenangan.

bahagia itu mudah. menceritakan apa saja kepada yang dipercaya dan mendapatkan cerita baru dari orang lain setiap harinya.
jadi bahagia itu hanyalah tentang bertukar pengalaman. dan menjadikannya pelajaran.

bahagia itu mudah. mencoba mengajakmu makan malam di tengah kesibukan dan mencari-cari alasan untuk sekedar berpegangan tangan.
jadi bahagia itu hanyalah saling bertatap-tatapan. dan mengetahui kalau kamu masih belum melupakan.

pertanyaannya sekarang: bahagiakah kamu melihat saya sibuk mencari-cari kebahagiaan yang saya pun tidak paham, bahagia seperti apa yang saya maksudkan?

sementara, konsep bahagia saya masih menunggu kamu tidak bahagia dengan hidup yang kamu punya, lalu mencari saya untuk membuat kebahagiaan berdua.

Selasa, 07 Agustus 2012

hhh

0 komentar
sebelum bertemu kamu, tidur tidak pernah sesulit ini. pikiran tidak pernah seberat ini. hati tidak pernah sekosong ini.
sebelum bertemu kamu, lagu cinta tidak pernah sesedih ini. telepon genggam tidak pernah semenakutkan ini. puisi tidak pernah sebanyak ini.
sebelum bertemu kamu, kesabaran saya tidak pernah sebanyak ini. keikhlasan saya tidak pernah sebesar ini. kebahagiaan saya tidak pernah sesempit ini.
sebelum bertemu kamu, jatuh cinta tidak pernah semenyakitkan ini. dan rindu tidak pernah semenyedihkan ini.

lalu, bagian mananya sebelum bertemu kamu yang saya lupakan kepahitannya?

Sabtu, 04 Agustus 2012

Untuk diri sendiri

1 komentar
Kalimat-kalimat berikut bukan kalimat saya, melainkan twit-twit @monstreza yang saya temukan dan saya baca pada suatu dini hari.
 Masih mencintai pacar orang dan berharap dia memilihmu? Selamat buang-buang waktu. Atau apalah istilahnya. Selamat mencari pembenaran juga
Kau menangisi hal bodoh dan menghamba pada samar yang kau sebut harapan. Ya, semenyedihkan itu
Mereka bahagia. Mereka pasangan yang sempurna. Cinta macam apa yang datang kau bawa?
Matilah kau dalam ruang harap yang paling gelap
Cinta membuat tolol menjadi sah-sah saja? Yes. tapi tololmu itu keterlaluan parahnya.
Lalu setiap hari kalimat itu saya baca keras-keras. Untuk diri saya sendiri. 

Kamis, 02 Agustus 2012

Please Don't Stop The Rain by James Morrison

0 komentar
Hari ke-dua
if it's gonna be a rainy day, nothing we can do to make it change
we can pray for sunny weather, but that won't stop the rain

Lagu ini selalu membuat bersepeda denganmu terasa sangat menyenangkan
Meskipun jalan semakin lama semakin menanjak, tapi aku tak pernah kelelahan
Waktu pertama kali aku mendengarkan lagu ini di telingamu, kamu terdiam dan mata kamu terpejam,
lalu berkata pelan, lagunya bagus, aku suka.
Semenjak itu, ini menjadi lagu favorit kita berdua.

Bagian yang paling aku sukai dari lagu ini selain permainan piano nya yang sangat indah, adalah liriknya.
Ya, liriknya, terutama bagian ini:
feeling like you got no place to run, i can be your shelter till it's done
we can make this last forever, so please don't stop the rain
Aku yang merupakan tempat berteduh saat hatimu sedang hujan oleh kisah percintaanmu dengannya, selalu berharap bahwa hujan di hatimu tidak akan pernah berhenti.
Hingga akhirnya, kamu terlalu nyaman di tempat ini, dan tidak mau pergi kemana-mana lagi.

Tapi kenyataannya, hujan telah berhenti sejak empat bulan lalu.



 

Selasa, 17 Juli 2012

hari ini, milik kamu.

0 komentar
Hari ini adalah giliranmu. Menandai hilangnya tahun-tahun terhebat yang pernah kita punya. Tahun-tahun terhebat yang bahkan dimulai sebelum aku mengucapkan selamat ulang tahun padamu tahun lalu, yang diawali dengan pertengkaran kecil terlebih dahulu. Tandailah hari ini, sebagai hari dimana kamu berjanji kepada dirimu sendiri untuk menjadi apapun yang hebat, apapun yang kuat. 

Hari ini adalah kesempatanmu. Berlutut diantara baris-baris kursi tua, memohon kesempatan hidup yang lebih lama. Supaya dunia tahu, kamu bisa menjadi apa saja. Mendoakan orang-orang yang telah membuatmu menjadi seperti sekarang. Berharap agar setelah ini, kamu diberi jalan yang tidak terlalu curam.

Hari ini adalah waktumu. Merayakan kemenanganmu melawan sandiwara semesta yang sering mengajak bercanda. Mengikhlaskan rencanamu yang bukan rencana Tuhan. Membiaskan angan-anganmu yang kamu sadari tak akan pernah terjadi. Menggantinya dengan apa yang benar-benar ada selama ini.

Hari ini adalah harimu. Dan aku tidak mau menganggu. 
Tidak dengan suara gesekan angin di pepohonan depan rumahmu. 
Tidak dengan jejak kaki yang mengendap-endap memasuki kamarmu. 
Tidak dengan derit  suara pintu ruang tamu yang membangunkan semua yang ada disitu.

Tapi kalau harimu terganggu dengan rintik suara hujan, itu adalah tetesan doa ku.
Tapi kalau harimu terganggu dengan terik matahari yang tidak kenal ampun, itu adalah teriakan kesakitanku.
Tapi kalau harimu digelayuti awan sehingga menjadi syahdu, itulah tanda kerelaanku.

PS: Kalau ada bingkisan kecil di depan pintu, sebuah kantong yang isinya penuh lagu, itu bukan dari aku. Itu mungkin datang dari masa lalumu, yang akan selalu berjalan menemani kamu, tanpa kamu harus tahu.

Jumat, 13 Juli 2012

aku patut kamu pertimbangkan

0 komentar
siapa lagi yang bisa memahami kesedihanmu dengan satu kecupan?
siapa lagi yang bisa menampung amarahmu dengan satu pelukan?
siapa lagi yang bisa memahami isyaratmu dengan satu kedipan?
siapa lagi yang bisa mengerti leluconmu dengan satu tawa ringan?
siapa lagi yang bisa mengerti kerinduanmu dengan satu obrolan?
siapa lagi yang bisa memaklumi emosimu dengan satu genggaman tangan?
siapa lagi yang bisa menanggung patah hatimu dengan serentetan doa untuk Tuhan?

kalau kamu sanggup menyebut satu nama selain aku untuk semua pertanyaan, kamu kuikhlaskan :)

Kamis, 12 Juli 2012

sudahkah kamu lebih tabah dari hujan di bulan Juni?

0 komentar
aku jatuh cinta saat jatuh cinta kepada kamu
sebelumnya, aku tidak pernah sejatuh cinta ini
jatuh cinta yang sederhana, sesederhana secangkir teh di pagi hari yang dibuatkan ibu untuk ayah
jatuh cinta yang indah, seindah syal rajutan nenek untuk menghangatkan leher kakek
jatuh cinta yang baik, sebaik jiwa seorang guru yang tulus memberikan ilmu kepada anak muridnya

dan jatuh cinta yang sabar.
karena aku jatuh cinta kepada kamu, saat kamu sedang jatuh cinta kepada dia.
aku jatuh cinta kepada kamu, bahkan disaat tersulit seperti itu.
itupun tak cukup membuat aku terlihat lebih baik di matamu.

jadi, doa ku saat jatuh cinta kepada kamu seperti ini, bukan doa tentang masa depan yang indah
doa ku adalah tentang ketabahan
tabah yang lebih tabah dari hujan di bulan Juni milik Sapardi.

Rabu, 11 Juli 2012

Kataku : Barangkali, Kata Tuhan : Pasti

0 komentar
Tuhan.
Tuhan yang kami sembah dengan berbagai cara.
aku tidak pernah menyangka, caramu menjawab doa seringkali dengan cara yang sederhana
cara yang untung saja kali ini aku paham maksudnya

engkau tau, yang aku butuh hanya itu
berpijak dengannya di lantai yang sama dalam satu waktu
menghirup udara yang sama ke dalam rongga paru-paru
menertawakan hal yang sebenarnya tidak lagi lucu

engkau tau, kami tidak pernah sesiap ini
siap untuk menetap dalam lintasan berbeda yang telah diyakini
siap untuk memaafkan kenyataan yang memaksa untuk tidak jatuh cinta lagi
siap untuk merelakan apa yang dulu pernah sangat membahagiakan hati

tapi engkau juga tau, aku tidak sesiap itu waktu sedang sendiri di ruanganku saat ini
aku masih rindu setengah mati
rindu akan hal-hal yang barangkali sudah tidak akan aku jumpai

bukan barangkali, kataMu, tapi pasti.
semoga aku bisa seikhlas dia besok pagi.

Jumat, 15 Juni 2012

aku tidak sesedih itu

0 komentar

Jangan peluk aku kalau kamu hanya tersentuh dengan kesedihan-kesedihanku
Aku tidak sesedih itu. Kamu perlu tahu.
Tidak ada yang lebih sedih daripada rumah yang tidak pernah menerima tamu.
Asal kamu tahu.
Kesedihan yang kamu saksikan akan segera berlalu. Lalu akan berganti dengan kesedihan baru.
Sebagian diantaranya adalah kesedihan semu.
Kesedihan yang muncul karena aku peduli padamu.
Agar kamu berlalu. Agar kamu tak perlu duduk disitu sambil mendengar cerita-ceritaku yang melulu sendu.
Karena laut yang sering kamu saksikan itu, dalamnya tidak biru.
Karena aku yang sering kamu temani itu, dalamnya tidak seindah lagu.

Senin, 11 Juni 2012

Surat Terakhir

0 komentar

Saya temukan suratmu diantara surat-surat yang terabaikan. Di sana tertulis tanggal 29 Maret. Berarti sudah berbulan-bulan lamanya suratmu terabaikan di kotak itu. Tangan saya gemetar, hati saya berdegup tak karuan. Pikiran saya apalagi, berantakan. Kira-kira apa yang kamu tulis disana? Sebuah kalimat perpisahankah? Sebuah pernyataan maafkah? Atau pengakuan perasaan?

Ternyata benar. Kalimat pertama yang saya baca adalah ungkapan maaf. Maaf atas segala kesakitan berbalut keindahan yang selama ini kamu berikan. Selanjutnya, ucapan terimakasih. Terimakasih untuk waktu, pikiran, perasaan, dan pengertian yang selama ini mengalir sukarela dari diri saya. Tanpa pernah diminta. Terakhir, saya membaca kalimat perpisahan dan serangkaian harapan serta doa yang tidak sanggup lagi untuk saya cerna. 

Tapi harapanmu terlalu muluk-muluk. Harapanmu agar saya selalu bahagia, untuk sementara belum bisa saya wujudkan. Keinginanmu untuk melepaskan ini semua demi kebaikan bersama, sampai sekarang belum bisa saya mengerti hikmahnya. 

Lalu, bagaimana kabar saya sekarang setelah membaca suratmu yang baru saya temukan?
Kabar saya baik, dan hidup saya cenderung normal. Tapi saya belum bahagia, sebahagia waktu saya bisa mencintai kamu sebagai apapun yang saya mau
.
Kalau ditanya siapa yang ingin saya nikahi, tenang saja, jawaban saya masih sama. Kamu orangnya.
Terimakasih lho ya, untuk enam tahun yang begitu luar biasa.

#fiktifbelaka

Kamis, 31 Mei 2012

Tuhan bukan dosen, kamu bukan skripsi

1 komentar

Jangan pernah tanyakan apakah saya pernah benar-benar mencintaimu. Itu sama saja dengan memaksa saya untuk mengulang halaman pertama dari ratusan lembar buku yang sudah habis saya baca. Kalau kamu memang harus bertanya, tanyakanlah mengapa saya sekarang masih bisa tertawa seperti seolah tidak pernah ada apa-apa.  Tanyakanlah kapan terakhir saya mengingatmu sebagai orang yang paling saya rindukan rindunya. Tanyakanlah sesulit apa melupakan orang yang setiap hari harus terdengar namanya di segala perbincangan. Tanyakan apa saja, tapi jangan pernah tanyakan apakah saya pernah benar-benar mencintaimu.

Kalau kamu itu buku, saya mungkin sudah hafal diluar kepala, di halaman berapa kamu menangis, kamu tertawa, kamu terluka, kamu ceria. Paragraf demi paragraf hidupmu sudah saya pelajari dengan amat sangat teliti. Rima yang muncul dari hentakan langkahmu saya ikuti perlahan sambil menyamakan irama. Puisi yang kadang muncul ditengah syahdunya cerita cintamu sudah saya rekam baik-baik dalam memori  jangka panjang. Para tokoh yang menyemarakkan ceritamu sudah saya pahami segala karakternya hingga seolah-olah saya mengenal mereka semua.

Kalau Tuhan itu dosen, dan kamu itu skripsi, saya yakin saya akan keluar dari ruangan ujian dengan nilai terbaik dan decak kagum dari penguji. Bagaimana tidak? Saya terlalu fasih menceritakan tentang kamu dan semua yang berada disekitarmu. Saya terlalu pandai menemukan masalah yang sedang kamu hadapi dan memberikan solusinya. Saya terlalu sabar untuk menyaksikan dan menyelami kehidupanmu selama bertahun-tahun.

Maka, kalau Tuhan itu dosen dan kamu adalah skripsi, saya tidak perlu bersedih lagi. Karena dimanapun dan dengan siapapun kamu berada, di dalam kamu tetap tertulis nama saya. Kamu milik saya.

Tapi Tuhan bukan dosen. Tuhan itu Tuhan. Tuhan tidak menguji saya atas pengetahuan saya tentang kamu. Tuhan menguji ketabahan saya melalui kehilangan kamu. Yasudah kalau begitu. Dan saya belum selesai, saya masih diuji.  

Minggu, 27 Mei 2012

Ingatan Minggu Pagi

0 komentar

Setiap minggu pagi, semesta membangunkan saya dengan suara berbeda. Matahari menampakkan diri dengan ritme yang mempesona. Tetesan embun membasahi kulit dengan manja. Aroma semesta di minggu pagi selalu membuat saya jatuh cinta untuk kesekian kalinya. Membuat saya bergegas mengambil sepeda, mengayuh dengan semangat yang luar biasa, dengan hati yang penuh dengan luapan asa. 

Setiap minggu pagi, kamu merupakan orang yang pertama saya beri ucapan : selamat pagi! Bahkan sebelum saya sempat mengucapkan itu semua pada embun, hawa dingin, serta matahari. Lalu kita bersama mengayuh sepeda-sepeda kita tanpa henti. Menuju suatu tempat dimana kita bisa duduk sambil bercerita tentang : bagaimana malam minggu mu tadi?

Setiap minggu pagi, saya selalu punya cerita baru untuk saya bagi buat kamu. Dan kamu selalu datang dengan cerita yang hampir sama setiap minggu. Malam minggu saya selalu saya habiskan dengan berbagai jenis manusia yang tidak semuanya kamu tahu. Sedangkan malam minggu kamu sudah tentu kamu habiskan bersama orang itu. Jujur, saya sempat bertanya dalam hati, kapan kamu jemu?

Ingatan minggu pagi saya adalah tentang kamu. Tentang jatuh cinta dan patah hati yang berbaur menjadi satu. Tentang harapan dan kekecewaan yang datang bersama-sama, selalu seperti itu. Tentang rindu dan perpisahan yang membawa suasana haru. Tentang kenangan yang akan selamanya saya peluk hingga beku.