Rabu, 04 September 2013

bercinta dengan imajinasiku sendiri

1 komentar


aku sedang bercinta dengan imajinasiku sendiri. Menyetubuhi kenangan, memeluk angan-angan, menciumi hal yang sudah sulit menjadi kenyataan. Anehnya, disanalah aku menemukan sebenar-benarnya kebahagiaan. Tidak ada yang aku takutkan, karena semua berjalan sesuai apa yang aku inginkan.

aku menyedihkan. Aku terlalu jatuh cinta dengan apa yang bahkan sudah tidak ada lagi dalam genggaman tangan. Masa lalu, masa sekarang, masa depan, sudah tercampur tidak karuan. Tidak bisa aku bedakan. Aku hanya bisa mengeja perasaan, perasaanku dalam dunia khayalan. Bukan dalam kenyataan.

Aku teringat perbincangan semalam dengan seorang teman. Tentang sebuah impian pernikahan, yang dulu pernah sama-sama kami nyanyikan di tengah-tengah masa ujian. Sebuah impian yang megah, yang kami rakit dengan hati yang masih sehat dan belum penuh dengan goresan. Yang dulu tidak pernah kami pertimbangkan adalah, bahwa beberapa tahun kedepan semua impian itu hanya akan menjadi bahan tertawaan. Seperti yang semalam kami lakukan.

Tapi aku tahu, temanku tahu, jauh di sudut hati kami, impian itu masih tertata rapi dan sama-sama menunggu untuk dirayakan.

“the times we had, when the wind would blow with rain and snow, were not all bad. We put our feet just where they had, had to go….”

Tuhan, aku gagal lagi. Merakit mimpi-mimpiku sendiri. Kali ini aku minta satu hal saja, bisa kan besok-besok aku tidak usah merasakan patah hati lagi?

"so i love you more than pizza.." still...