Minggu, 22 Januari 2012

mau jatuh cinta

1 komentar
jadi begini, sayang
saya pernah membuka suatu akun twitter, tp saya lupa persisnya itu akun twitter siapa. disana tertulis kalimat : biasanya, orang yg jatuh cinta akan banyak berharap, dan orang yg banyak berharap akan banyak kecewa.

dan kamu tahu, apa yg saya lakukan setelah itu, sayang?
karena saya tidak mau kecewa
saya tidak lagi berharap kamu membalas ucapan selamat pagi saya
saya tidak lagi berharap kamu mengajak saya untuk sekedar makan siang bersama
saya tidak lagi berharap kamu meminta untuk ditemani menikmati malam
saya juga tidak lagi berharap bisa menjadi teman hidup kamu sampai tua

saya mau jatuh cinta kepadamu, sayang,
tapi jatuh cinta yg biasa-biasa saja
tanpa harapan, tanpa penantian, tanpa kecemburuan, dan tentunya tanpa kekecewaan

tidak apa-apa kan sayang?

Selasa, 17 Januari 2012

saya sudah bisa!

0 komentar
Tuhan, saya membawa satu kabar gembira
Engkau tidak perlu repot-repot mengajari saya berbasa-basi
sepertinya saya sudah bisa!
jadi begini:
suatu hari dia mengajak saya ke tepi laut. dia hendak mengajak saya melihat matahari terbenam. kami pun duduk berdampingan. dia terlihat sungguh tampan, Tuhan. apalagi saat semburat jingga senja memantulkan suatu cahaya di matanya. ah, mengapa saya malah menceritakan ketampanannya kepadaMu? Engkau pasti lebih tahu. saya lanjutkan ceritanya saja ya Tuhan..

saat matahari belum terbenam, dia semakin erat menggenggam tangan saya, dan saya semakin jauh terbenam dalam perasaan saya, perasaan saya pun semakin dalam terbenam dalam keinginan untuk memiliki dia.
dari sekian kata yang dia ucapkan, hanya ini yang saya tidak pernah lupa.
"sayang, kamu adalah wanita tercantik yang pernah saya cintai. kamu adalah teman terbaik yang pernah saya miliki. tapi apabila kita memang tidak boleh bersama sampai tua, percayalah, kamu tetap akan ada disini, seperti matahari yang selalu kita nikmati"
saya menjawab :
"saya pernah berjanji untuk menyayangimu dengan baik. kalau apa yang disebut baik adalah rela untuk melepaskanmu pergi, maka itulah yang akan saya lakukan. tidak usah khawatir, saya akan baik-baik saja, dan saya akan menghadiri pesta pernikahanmu dengan gaun terbaik yang pernah saya punya"

dia tersenyum lalu memeluk saya. saya tersenyum lalu membalas peluknya. dibalik wajahnya, diatas pundaknya, didekat telinganya, saya menangis sejadi-jadinya, tanpa suara.
sebelum dia hendak melepaskan pelukannya, saya bergegas menghapus air mata dan kembali memasang senyum paling menawan yang saya bisa.
dia menanyakan apakah saya menangis. saya jawab, ya. saya menangis karena terlalu bahagia akhirnya dia telah menemukan rumah bagi hatinya.

itu merupakan senja terakhir yang kami nikmati bersama.
dan hari itu saya sadar, bahwa ternyata saya sudah bisa berbasa-basi
memang seharusnya begitu kan Tuhan? :)

Senin, 16 Januari 2012

Tuhan, ajari saya berbasa-basi

0 komentar
sepertinya basa-basi itu menyenangkan
karena itu yg selalu Engkau lakukan

kapan Engkau mengajari saya berbasa-basi Tuhan?
agar dia tidak berbasa-basi sendirian :)

Minggu, 01 Januari 2012

hadiah dari Tuhan

0 komentar
sebuah kotak berwarna coklat berada di halaman
kotak yang didalamnya berisikan hujan
kemudian diantara ribuan rintik hujan yang entah jumlahnya ganjil atau genap itu, disisipkan doa tentang kerinduan
dan disela-sela doa yang terpenggal oleh nafas, dipenuhi dengan tawa kita saat menghabiskan secangkir teh tarik dan capucino secara bersamaan
lalu saat tawa kita sedang berjeda, terlihat kita sedang menyalakan batang-batang rokok yang tersisa sambil menerawang jauh ke angan-angan
saat itulah kamu berkata : aku kemarin meminta hadiah dari Tuhan

ah, ini pasti hadiah untukmu sayang,
hadiah dari Tuhan

jangan tanya maksudnya apa, saya pun tidak mengerti
namun ada satu yang saya pahami,
Tuhan ternyata suka menitipkan hadiah.
Tuhan suka menitipkan hadiah lewat orang yang ikhlas untuk mencintai, saat jatuh cinta hingga saat patah hati berulangkali

dan sadarkah kamu?
Tuhan menghadiahimu hujan, doa, rindu, dan dua cangkir tawa
yang kesemuanya itu selalu mengandung KITA

sungguh, romantisme Tuhan memang tidak ada duanya

26 desember 2011