Selasa, 17 Januari 2012

saya sudah bisa!

Tuhan, saya membawa satu kabar gembira
Engkau tidak perlu repot-repot mengajari saya berbasa-basi
sepertinya saya sudah bisa!
jadi begini:
suatu hari dia mengajak saya ke tepi laut. dia hendak mengajak saya melihat matahari terbenam. kami pun duduk berdampingan. dia terlihat sungguh tampan, Tuhan. apalagi saat semburat jingga senja memantulkan suatu cahaya di matanya. ah, mengapa saya malah menceritakan ketampanannya kepadaMu? Engkau pasti lebih tahu. saya lanjutkan ceritanya saja ya Tuhan..

saat matahari belum terbenam, dia semakin erat menggenggam tangan saya, dan saya semakin jauh terbenam dalam perasaan saya, perasaan saya pun semakin dalam terbenam dalam keinginan untuk memiliki dia.
dari sekian kata yang dia ucapkan, hanya ini yang saya tidak pernah lupa.
"sayang, kamu adalah wanita tercantik yang pernah saya cintai. kamu adalah teman terbaik yang pernah saya miliki. tapi apabila kita memang tidak boleh bersama sampai tua, percayalah, kamu tetap akan ada disini, seperti matahari yang selalu kita nikmati"
saya menjawab :
"saya pernah berjanji untuk menyayangimu dengan baik. kalau apa yang disebut baik adalah rela untuk melepaskanmu pergi, maka itulah yang akan saya lakukan. tidak usah khawatir, saya akan baik-baik saja, dan saya akan menghadiri pesta pernikahanmu dengan gaun terbaik yang pernah saya punya"

dia tersenyum lalu memeluk saya. saya tersenyum lalu membalas peluknya. dibalik wajahnya, diatas pundaknya, didekat telinganya, saya menangis sejadi-jadinya, tanpa suara.
sebelum dia hendak melepaskan pelukannya, saya bergegas menghapus air mata dan kembali memasang senyum paling menawan yang saya bisa.
dia menanyakan apakah saya menangis. saya jawab, ya. saya menangis karena terlalu bahagia akhirnya dia telah menemukan rumah bagi hatinya.

itu merupakan senja terakhir yang kami nikmati bersama.
dan hari itu saya sadar, bahwa ternyata saya sudah bisa berbasa-basi
memang seharusnya begitu kan Tuhan? :)

0 komentar:

Posting Komentar