Senin, 17 September 2012

September Kesepian

September ini, malam berlangsung lebih lama dari biasanya. Dingin udara menusuk tulang lebih kejam dari bulan-bulan lainnya. Hujan semakin jauh meninggalkan semua yang membutuhkannya. Kesepian, sedang berada pada titik tertingginya. Bahkan ketika seluruh semesta menawarkan aroma-aroma keramaian yang tidak pernah ada habisnya. Drama sudah ditiadakan, luka telah dimatirasakan. Lalu, hanya tinggal kesepian, dan kesepian.

Sudah saya bilang berulang-ulang, saya hanya butuh teman. Teman bercerita tentang apa saja yang hari ini akan saya lakukan. Teman yang menyediakan bahu untuk bersandar ketika saya lelah mencari jalan kehidupan. Teman penyeka air mata saat saya jatuh ke lubang yang sama dan tidak bisa bangkit sendirian. Teman mencari bahan tertawaan. Teman menikmati sore sambil menyeruput teh kesukaan. Teman berbagi pelukan. Teman berbagi ciuman yang tidak akan pernah bosan, menikmati bibir yang sama selama waktu yang tidak ditentukan.

September ini sungguh cobaan.
Oktober nanti, saya tidak mau lagi kesepian.
November kelak, saya ingin memiliki teman.
dan saat Desember tiba, musim hujannya akan menjadi musim yang paling indah yang pernah saya telan, bersama teman kesayangan.

Tuhan, mohon dipertimbangkan. :)

0 komentar:

Posting Komentar