Selasa, 19 Februari 2013

suatu hari kesayangan

hujan. sore. ruang tamu. dan ini
keempat hal itu membiarkan tubuhku dan tubuhmu berdekatan tanpa sekat barang satu centi
membebaskan rindu yang lelah merambat selama berhari-hari
pelukan demi pelukan mengalir tanpa henti
ciuman yang dimulai dari dahi, kemudian pipi, hingga entah kemana lagi

kamu, hari itu, adalah sosok yang paling aku inginkan untuk kembali
bukan hari ini
tapi nanti
saat kamu sudah siap menjadi tidak berarti sama sekali
di hadapan langit dan bumi, bulan dan matahari, malam dan pagi

kecuali di hadapanku, yang siap jatuh cinta dan patah hati berulang kali



0 komentar:

Posting Komentar