Senin, 08 Juli 2013

lagi-lagi rindu. aku malu.

diantara keriuhan semesta belakangan ini, aku selalu sempat untuk mendengarkan tarikan nafas panjangku, yang didalamnya terucap kalimat: aku rindu
ruangan ini terlalu sesak oleh barang-barang yang beraroma kamu
jendelanya cuma satu
jadi setiap bangun pagi sebelum aku membuka jendela dan pintu, hawa yang terhirup pertama kali adalah hawa kamu
kamu dengan seluruh kekonyolan yang kadang tidak masuk akal tapi membuat aku tertawa terpingkal-pingkal
selalu seperti itu, setiap pagi
bagaimana kamu bisa tidak paham bahwa aku sungguh-sungguh merindukan kamu, hingga aku tidak dapat menolong diriku sendiri
lalu hanya menangis, lalu menulis, kemudian tidur
bangun dengan dada yang sesak
karena tidak pernah tahu kapan kamu akan berdiri di depan pintuku
lalu berhambur memelukku tanpa ampun

0 komentar:

Posting Komentar